Bonus Demografi Indonesia dan Potensi Pergerakan Ke Luar Negeri

 

 

 

Jumlah anak muda dan siap bekerja di Indonesia nanti akan seperti air yang melimpah ruah melewati batas kemampuan wadahnya untuk menampung. Pada tahun 2020 – 2035 Indonesia akan menghadapi masa bonus demografi dimana proporsi penduduk dengan usia produktif lebih besar dibandingkan dengan usia non produktif. Artinya, akan banyak orang Indonesia yang relatif muda dan siap bekerja dibandingkan dengan orang tua dan anak-anak. Orang yang muda dan siap bekerja alaminya akan mencari pekerjaan. Sedangkan salah satu faktor kesuksesan untuk mendapat pekerjaan adalah ketersediaan pekerjaan. Apabila peluang untuk bekerja terbatas di Indonesia ada kemungkinannya orang muda ini akan mencari pekerjaan ke negara lain. Tapi, sebenarnya negara mana yang kemungkinan akan menjadi tujuan Warga Negara Indonesia untuk bekerja?

Kekuatan Paspor Indonesia. Sebebelum kita melihat lebih detil daftar negaranya, ada baiknya kita perhatikan kekuatan paspor Indonesia. Kekuatan paspor yang dimaksud ini bukan seberapa bagus blanko paspor kita tapi seberapa mudah Warga Negara berpergian ke Negara lain dengan menggunakan paspor. Ukurannya bisa melalui jumlah negara lain yang memberikan fasilitas Bebas Visa ataupun Visa on Arrival atau kemudahan-kemudahan lainnya. Berdasarkan Henley Passport Index, rangking paspor Indonesia berada di urutan 72 dengan score 71 bersama dengan negara China dan Kenya.  Coba bandingkan dengan Singapore (rangking 2), Malaysia (13), dan Thailand (65). Sepertinya paspor kita memiliki kekuatan yang tidak terlalu istimewa. Tidak terlalu besar kemungkinannya untuk mudah masuk ke negara lain.

Negara Penempatan pekerja Migran Indonesia. Tapi tunggu dulu, Yang akan dihadapi ini gelombang besar orang-orang produktif yang siap kerja. Seperti air, dia akan mencari sela-sela untuk tetap terus mengalir. Oleh karena itu, perlu juga kita identifikasi trend Penempatan pekerja Migran Indonesia beberapa tahun kebelakang. Berdasarkan data penempatan dan perlindungan pekerja migran indonesia dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019 yang diterbitkan oleh BNP2TKI. Menarik untuk diamati bahwa walaupun jumlah terbesar pengiriman PMI adalah ke negara Malaysia tetapi jumlahnya terus menurun setiap tahunnya. Begitu juga dengan Brunei Darussalam, kuwait, United Arab Emirates, Oman, Solomon Islands, dan Qatar, Sedangkan penempatan ke Taiwan, Singapore, Korea Selatan, Italy, dan Papua New Guinea mengalami kenaikan. Kenaikan yang sangat signifikan terjadi ke Papua New Guinea. 5 (lima) negara yang disebutkan terakhir memiliki potensi yang lebih tinggi untuk dikunjungi pada masa mendatang dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Sebagai catatan, hampir semua negara-negara tetangga perbatasan kita menjadi tujuan Warga Negara Indonesia untuk bekerja kecuali Filipina dan Timor Leste. Salah satu alasan kenapa Filipina tidak menjadi negara tujuan karena negara tersebut pada masa tahun 2010 sampai dengan tahun 2020 merupakan negara pengekspor tenaga kerja.

Negara yang membutuhkan penduduk usia produktif. Hal lain yang dapat menjadi faktor pertimbangan adalah pada masa bonus demografi Indonesia berpotensi untuk menjadi negara Migrant Outflow, yang didorong oleh kebutuhan pekerja migran di dunia. Menurut The World Population Prospect Press Release (2019), pada tahun 2010 – 2020 negara Migrant Outflow adalah Bangladesh, Nepal dan Filipina. Negara-negara in bisa kita jadikan bahan perbandingan mengenai kebijakan Imigrasi terhadap warga negaranya. Sebab, dekade berikutnya mungkin saja Indonesia termasuk ke dalam negara Migrant Outflow. Negara-negara yang berpotensi untuk didatangi adalah negara-negara yang memiliki penduduk dengan usia non-produktif yang tinggi. Logikanya sederhana saja, Indonesia kelebihan penduduk usia produktif sementara ada negara yang membutuhkan penduduk usia  produktif. Berikut daftar negara-negara dimaksud. berikut negara 10 besar persentase jumlah penduduk berusia di atas 65 tahun dengan total populasi:

  • Japan 28,2

  • Italy22,8

  • Finland 21,9

  • Portugal21,8

  • Greece 21,8

  • Germany 21,4

  • Bulgaria 21,3

  • Croatia 20,4

  • France20,3

  • Latvia20,3

Negara yang memberikan fasilitas Bebas Visa bagi pemegang paspor Indonesia. Potensi negara-negara yang akan dikunjungi dengan tujuan bekerja bisa juga kita lihat dari negara-negara yang memberikan Bebas Visa dan kemudahan Visa lainnya bagi pemegang paspor Indonesia. Daftar Negara yang Memberikan Fasilitas Bebas Visa dan Visa on Arrival bagi Pemegang Paspor Indonesia menurut Henley Passpor Index per Januari 2020.

Negara-negara ini yang berpotensi untuk dikunjungi oleh Warga Negara Indonesia dengan berbagai macam motif termasuk diantaranya untuk bekerja. Mungkin akan timbul pertanyaan, kenapa fasilitas kemudahan ini termasuk kedalam pertimbangan Warga Negara Indonesia untuk bekerja ke negara lain. Bukankah kalau untuk bekerja yang diperlukan Visa Kerja? Fasilitas kemudahan ini perlu dipertimbangkan karena berpotensi untuk menarik Warga Negara kita untuk masuk dan bekerja tidak sesuai prosedur di negara tujuan yang memberikan fasilitas bebas visa atau visa on arrival.

Negara yang memiliki kerjasama G to G dengan Indonesia. Selanjutnya, beberapa kebijakan baik di Indonesia atau negara lain dapat menjadi faktor pertimbangan bagi Warga Negara Indonesia untuk menjadi Pekerja Migran. Seperti kebijakan Jepang yang akan menerima 345.000 pekerja asing selama 5 tahun dimana Indonesia merupakan salah satu Negara dari 9 Negara yang diprioritaskan (Migration and Development Brief 31 World Bank, April 2019). Sebelumnya pada tahun 2006 Indonesia telah memulai kerja sama Government to Government (G to G) dengan negara Korea mengenai penempatan pekerja migran Indonesia dan kemudian diperluas kerjasama G to G dengan negara Jepang pada tahun 2008 untuk penempatan perawat. Berdasarkan data dari BNP2TKI (2019) penempatan G to G Korea dan Jepang selama tahun 2017, 2018 dan 2019 sebanyak masing-masing 4.403, 7.250, dan 6.539 orang. Kemudian penandatangan komitmen “zero cost” terhadap buruh migran oleh pemerintah Indonesia dengan 12 Negara lain yang merupakan pengirim tenaga kerja (Migration and Development Brief 31 World Bank, April 2019). Setidaknya, negara Jepang dan Korea patut untuk dijadikan pertimbangan.

Bagaimana dengan talent Imigrant? Mereka yang memperoleh visa pelajar dan kemudian melakukan pekerjaan part time, atau bahkan langsung bekerja di tempat mereka bersekolah.

Sejarah. Selain faktor-faktor yang disebutkan diatas, kita perlu juga mempelajari sejarah pengiriman pekerja migran Indonesia. Hubungannya dengan penyatuan keluarga. Pergerakan orang Indonesia ke luar negeri bukan merupakan hal baru dimana sebagian besarnya dengan alasan bekerja walaupun ada juga yang memiliki alasan agama, social, Pendidikan, dan politik (Martinez dan Vickers, 2012). Madagascar, Cape (Afrika Selatan), Singapura, Suriname, New Caledonia, Malaysia, dan Timur tengah.

 

Photo by <a href="https://unsplash.com/@geojango_maps?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText">GeoJango Maps</a> on <a href="https://unsplash.com/photos/CWbbJW_7Fsw?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditCopyText">Unsplash</a>

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama